Rabu, 14 Januari 2015

INDUSTRI NASIONAL AEC 2015


 Tak terasa sudah tahun 2015. Berarti, tinggal tersisa kurang dari 1 tahun lagi pemberlakuan masyarakat ekonomi Asean atau Asean Economic Community (AEC) 2015. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto meragukan kesiapan Indonesia dalam menghadapi Komunitas Ekonomi Asean. Untuk menghadapi AEC, Indonesia harus berbenah karena sektor swasta masih jauh berada di luar lingkaran pengambilan keputusan oleh negara. Indonesia harus serius mempersiapkan diri menghadapi AEC akhir 2015. Apalagi, Indonesia merupakan pasar terbesar dengan potensi penduduk lebih dari 240 juta jiwa dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Pemerintah terlalu bangga dengan pertumbuhan industri yang terbilang terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun, biaya logistik yang terlampau mahal membuat industri nasional gugup menghadapi AEC 2015.

AEC 2015 akan menjadi sebuah tantangan dan peluang Indonesia.Kekhawatiran pemerintah adalah masih mahalnya biaya logistik yang membuat daya saing industri nasional masih kalah dibandingkan negara di kawasan Asea.
Pemerintah terus memperkuat penguasaan pasar dalam negeri yang berpotensi terganggu dalam penerapan AEC 2015 mendatang. Cabang-cabang industri itu perlu ditingkatkan daya saingnya untuk mengamankan pasar dalam negeri terhadap produk sejenis dari negara Asean lainnya.
Peningkatan daya saing melalui penurunan biaya modal, biaya energi, dan biaya logistik. Peningkatan daya saing ini harus dilakukan baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang. Selain itu juga adanya jaminan pasokan bahan baku, pengawasan impor untuk meredam produk ilegal, dan optimalisasi peningkatan penggunaan produk dalam negeri.

Jangka panjangnya perlu juga dilakukan peningkatan faktor pendukung industri, membangun kemampuan sumber daya manusia, dan pengembangan industri.

 Tanpa peningkatan daya saing, pasar bisa terancam oleh industri makanan dan minuman negara Asean lainnya. Saingan utama Indonesia adalah Thailand, Malaysia, dan Singapura,


Created by : Fathiyah Syifa Hanan Muazzadah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar