Nilai tukar rupiah kembali tertekan pada
perdagangan. Pada awal perdagangan di pasar, data Bloomberg menunjukkan, mata uang Garuda ini terpuruk
pada Rp 12.718 per dollar AS, melemah 0,56 persen dibanding penutupan
sebelumnya pada 12.647.
Indeks dollar AS kembali menguat ke 91,72 sejalan dengan turun tajamnya harga minyak Brent ke 51 dollar AS per barrel yang terus turun dipastikan memaksa pemerintah untuk menetapkan harga Premium yang lebih rendah lagi di Februari. Walaupun hal itu akan memicu inflasi yang lebih rendah, tekanan pelemahan Rupiah diperkirakan masih akan bertahan dengan dolar yang tetap menguat.
Indeks dollar AS kembali menguat ke 91,72 sejalan dengan turun tajamnya harga minyak Brent ke 51 dollar AS per barrel yang terus turun dipastikan memaksa pemerintah untuk menetapkan harga Premium yang lebih rendah lagi di Februari. Walaupun hal itu akan memicu inflasi yang lebih rendah, tekanan pelemahan Rupiah diperkirakan masih akan bertahan dengan dolar yang tetap menguat.
Rupiah masih tertekan oleh penguatan dolar di pasar global
bersama mata uang lain di Asia. Akan tetapi tekanannya diperkirakan berkurang.
Kekhawatiran perlambatan global dan harapan keluarnya Yunani dari Zona Euro terus menekan harga minyak Brent yang juga pada akhirnya mendorong pelemahan rupiah. tapi terlihat tidak semua mata uang di Asia melemah terhadap dollar AS.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia Selasa tanggal 6-01-2015 berada pada 12.658.
Kekhawatiran perlambatan global dan harapan keluarnya Yunani dari Zona Euro terus menekan harga minyak Brent yang juga pada akhirnya mendorong pelemahan rupiah. tapi terlihat tidak semua mata uang di Asia melemah terhadap dollar AS.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia Selasa tanggal 6-01-2015 berada pada 12.658.
Created by : Fathiyah Syifa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar