Sabtu, 24 Januari 2015

Seorang Pilot AirAsia Diduga Gunakan Narkoba



Seorang Pilot Indonesia Air Asia berinisial FI dengan nomor penerbangan QZ7510 dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, diduga positif narkoba jenis morphin.
Hal tersebut diperoleh setelah pemeriksaan urine yang dilakukan tim Balai Kesehatan Penerbangan dan Tim Direktorat Kelaikan Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub, di Bandara Ngurah Rai.
Akhirnya pilot tersebut dilarang terbang dan akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut di Balai Kesehatan Penerbangan Kemenhub di Jakarta.

Created : Fathiyah
Referensi  Kompas

Pemerintah Akhirnya Perpanjang Lagi Izin Ekspor Freeport

Pemerintah akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia selama enam bulan depan, setelah sebelumnya mengancam akan mencabutnya.
pemerintah memberikan kelonggaran setelah Freeport menunjukkan kepastian lokasi fasiltas pemurnian bijih mineral (smelter).

Lokasi lahan sudah ada di lahan milik PT Petrokimia Gresik. Dengan begitu, rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor segera dikirim ke Kementerian Perdagangan.
dari Memorandum of Understanding antara Freeport dengan Petrokimia, Freeport akan menyewa  lahan milik Petrokimia Gresik dengan nilai 8 dollar AS per meter persegi. Freeport akan menyewa lahan seluas 80 hektar. 

Created : Fathiyah
Referensi : Kompas.com

Alasan Usaha Ritel Sulit Berkembang di Daerah



Membuat usaha ritel di daerah masih susah. Untuk listrik saja tidak ada. Kemudian infrastuktur yang seharusnya bagiannya pemerintah tapi akhirnya kita juga yang masuk ke situ, misalnya seperti pembangunan jalan. hal-hal tersebut idealnya disiapkan oleh pemerintah. Dia juga menyayangkan rumitnya birokrasi yang harus ditempuh untuk membuat izin usaha. Kurang lebih ada 50 perizinan untuk pembangunan usaha ritel di daerah. Misal harus ke dinas kesehatan dulu, urus surat daging dan masih banyak. Untuk mengurus hal tersebut bisa memakan waktu hingga berbulan bulan, bahkan tahunan. Hal ini akan berpengaruh pada melambatnya investasi di usaha ritel. hal ini harus segera dibenahi pemerintah. Salah satu caranya adalah dengan mencantumkan secara jelas berapa lama waktu untuk mengurus izin.

Created : Fathiyah
Referensi : Kompas

BUMN Masih Minta PMN Jadi Beban Negara


Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tak mengira bahwa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang sudah menjadi perusahaan publik masih meminta duit ke negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN). dividen BUMN Rp 34 triliun, PMN (total) Rp 78 triliun, ini adalah menjadi beban negara padahal BUMN sudah jadi perusahaan listed company seharusnya sudah bisa mencari suntikan dana sendiri seperti mencari dana dipasar modal.
Bahkan sebelumnya, Kementerian BUMN mengajukan penambahan anggaran PMN sebesar Rp 48 triliun dalam APBN-P 2015. Namun, pengajuan itu ditentang Komisi XI DPR RI.

Created : Fathiyah
Referensi : Kompas.com

AirAsia Tidak Bermaksud Mencicil Kompensasi Keluarga Korban



Presiden Direktur Indonesia AirAsia Sunu Widyatmoko mengatakan, pihaknya tidak bermaksud untuk mencicil kompensasi kepada keluarga korban. Menurut dia, santunan yang diberikan pada tahap awal merupakan bentuk niat baik kepada keluarga dari korban yang belum ditemukan.

Sunu menjelaskan, Untuk verifikasi korban, itu kan membutuhkan waktu yang panjang. Pada masa penantian ini kan ada keluarga dari penumpang Air Asia QZ8501 yang belum ditemukan, dan karena dampak dari insinden ini menjadi kesulitan keuangan. Sejumlah dana memang ditawarkan kepada keluarga korban sebagai bantuan, dengan opsi bisa diambil atau tidak.
AirAsia akan tunduk pada Permen Nomor 77 Tahun 2011 mengenai kompensasi sebesar Rp 1,20 miliar.

Created by : Fathiyah Syifa Hanan Muazzadah

Rabu, 21 Januari 2015

Rupiah Kembali Melemah


Nilai tukar rupiah kembali tertekan pada perdagangan. Pada awal perdagangan di pasar, data Bloomberg  menunjukkan, mata uang Garuda ini terpuruk pada Rp 12.718 per dollar AS, melemah 0,56 persen dibanding penutupan sebelumnya pada 12.647.

Indeks dollar AS kembali menguat ke 91,72 sejalan dengan turun tajamnya harga minyak Brent ke 51 dollar AS per barrel yang terus turun dipastikan memaksa pemerintah untuk menetapkan harga Premium yang lebih rendah lagi di Februari. Walaupun hal itu akan memicu inflasi yang lebih rendah, tekanan pelemahan Rupiah diperkirakan masih akan bertahan dengan dolar yang tetap menguat.
Rupiah masih tertekan oleh penguatan dolar di pasar global bersama mata uang lain di Asia. Akan tetapi tekanannya diperkirakan berkurang.
Kekhawatiran perlambatan global dan harapan keluarnya Yunani dari Zona Euro terus menekan harga minyak Brent yang juga pada akhirnya mendorong pelemahan rupiah. tapi terlihat tidak semua mata uang di Asia melemah terhadap dollar AS.
Sementara kurs tengah Bank Indonesia Selasa tanggal 6-01-2015 berada pada 12.658.

Created by : Fathiyah Syifa